Air Bendung Andong Menyusut, 200 Hektare Sawah Tak Teraliri
Kekeringan Boyolali sudah mulai tampak dengan semakin menyusutnya air di Bendung Andong.
Solopos.com, BOYOLALI—Sekitar 200 Hektare lahan
persawahan di empat desa di Kecamatan Andong tidak teraliri akibat
menyusutnya debit air bendung Andong di Kecamatan Andong, Boyolali.
Petugas lapangan UPTD PU Kecamatan Andong, Ahyani, mengatakan hingga
Rabu (24/6/2015), debit air di bendung Andong sudah sampai pada batas
minimal sehingga tidak dapat dibuka untuk dialirkan ke sawah-sawah.
Distribusi aliran air melalui saluran irigasi hanya meng-cover areal
persawahan berjarak maksimal 300 meter dari bangunan bendung, selebihnya
kering.
Pantauan solopos.com pada Rabu (24/6/2015) siang, ketinggian atau
elevasi air di bendung Andong telah menyusut di bawah batas minimal
sehingga tidak dapat untuk didistribusikan. Guguran dedaunan kering
mengapung, hampir menutupi permukaan. Warna air mulai menghitam dan
keruh, bercampur dengan endapan lumpur di bawahnya.
Ahyani menjelaskan daerah irigasi (DI) bendung Andong mencakup 200 an
hektare lahan persawahan di empat desa di Kecamatan Andong, yakni Desa
Andong, Beji, Mojo, dan Kacangan. Menurutnya, lahan pertanian di
seputaran kawasan Kacangan dan Andong merupakan daerah yang akan terkena
dampak kekeringan terparah. Jumlah sumur pantek di kedua desa tersebut
terbatas. Sebagai akibatnya, banyak lahan yang sengaja diberokan oleh
pemiliknya.
Salah seorang petani Desa Andong, Amiri, 47, mengatakan air mengering
sudah lebih dari satu pekan terakhir. Dia dan sejumlah petani lainnya
sementara ini masih dapat mengandalkan sisa aliran air dari Sungai
Andong yang masih mengalir meski tidak maksimal. Dia mengaku baru saja
selesai panen dan telah menanami 1.250 meter persegi lahannya dengan
komoditas palawija tanaman kacang.
“Sebagian ada yang diberokan, sebagian ada yang ditanami palawija,
tergantung lokasinya. Pemenuhan kebutuhan air iya nyedot dari aliran
sungai Andong. Kalau sungai susut, mengandalkan air dari sumur pantek,
tapi itupun juga terbatas,” kata dia saat dijumpai solopos.com di tepian
aliran irigasi, Rabu.
sumber : ilustrasi (JIBI/dok)